Deskripsi:
Judul: Model Kepemimpinan Kiai dalam Pembentukan Karakter Santri
Penulis: Dr. Sridadi, M.Si
Cetakan : I, 2023
Penerbit:
Surya Pustaka Ilmu Grup
Karanganyar. 57761
suryapustakailmu.com
Sinopsis:
Dunia pesantren merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dikaji. Lembaga yang dikatakan “tradisional” ini memiliki nilai-nilai pendidikan yang tinggi yang tidak banyak disadari dan diperhatikan oleh pendidikan formal pada umumnya (Mardiyah, 2012).
Pondok pesantren merupakan lembaga
pendidikan yang unik, tidak saja karena keberadaanya sudah sangat lama, tetapi
juga karena kultur, metode, dan jaringan yang diterapkan oleh lembaga agama
tersebut (Amir, 2007). Pondok
pesantren juga sebagai sistem pendidikan
yang asli (indigenous) di Indonesia (Madjid, 2015). Bisa
dikatakan bahwa pondok pesantren telah dianggap sebagai model institusi
pendidikan yang mempunyai keunggulan, baik dalam tradisi keilmuannya dinilai
sebagai salah satu tradisi yang agung (great tradition), maupun pada
sisi transmisi dan internalisasi moralitasnya (Malik Fadjar, 2005).
Peranan lembaga pesantren di Indonesia
cukup besar dalam membangun masyarakat, hal ini dapat dilihat pada masa penjajahan,
pesantren di samping sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah juga telah
berperan sebagai tempat yang menjadi basis perlawanan terhadap kaum kafir
penjajah. Kita ambil contoh salah satu pahlawan nasional yang berasal dari
Tasikmalaya yaitu Asy-Syahid K.H. Zainal Musthafa yang memberontak kepada
balatentara Jepang yang dilandasi dengan Islam (Hidayat et
al., 2018).
Besarnya peran yang dimainkan oleh
pesantren tersebut bukan suatu kebetulan, tetapi ada nilai-nilai (values),
keyakinan (beliefs), budaya (culture), dan norma perilaku.
Nilai-nilai adalah pembentuk karakter, dan merupakan dasar atau landasan bagi
perubahan dalam hidup.
Posisi kiai sebagai pemimpin di pesantren
dituntut untuk memegang teguh nilai-nilai luhur yang menjadi acuannya dalam
bersikap, bertindak, dan mengembangkan pesantren. Nilai-nilai luhur menjadi
keyakinan kiai dalam hidupnya sehingga apabila dalam memimpin pesantren
bertentangan atau menyimpang dari nilai-nilai luhur yang diyakininya, secara langsung atau tidak langsung kepercayaan
masyarakat terhadap Kiai atau pesantren akan pudar (Mardiyah, 2012).
Keberadaan kiai sebagai pemimpin
pesantren sangat unik untuk diteliti, dikarenakan dilihat dari sudut tugas dan
fungsi seorang kiai yang tidak hanya sekedar menyusun kurikulum, membuat sistem
evaluasi dan menyusun tata tertib lembaga, melainkan lebih menata kehidupan
seluruh komunitas pesantren sekaligus
sebagai pembina masyarakat.
Oleh karena itu, buku "Model Kepemimpinan Kiai dalam Pembentukan Karakter Santri" ini mencoba memaparkan tentang peran dan manfaat hadirnya seorang Kyai, sebagai role model, sebagai patron, sebagai uhwatun hasanah dalam masyarakat santri, masyarakat umum dalam lingkup sosial kultural di Indonesia.