Judul Buku: Muhdiyatmoko: Memimpin dengan Integritas dan Keteladanan
Penulis: Latifah Suryani, dkk
Latifah Suryani, Rubi’atun Nurush Sholihati, Ustaz Heru Hadiyono, S.Pd., S.Kom, Aryanto, S.Pd, Ust. Ichsan Widayanto, S.Pd, Bani Amin Burhanudin, S.Pd, Nanang Aryanto, S.Si, Nurul Fitria, Puji Harmisih, S.Pd, Widi Kusumajati, Sukma Wardani, S.Pd.Si, Rizka Dian Permatasari, S.Pd, Ustadz Hermawan Adi Saputra, S.Pd, Burhan Taufiq Hidayat, S.Pd, Miftahul Arozaq, Muh. Nur Solikhin, S.Pd, Adika Devi Kumala Sari, S.Pd, Dhea Ajeng Gading Paninggar, S.Pd, Ustadzah Frida Nur Safitri, S.Pd, Fadila Arsyat, S.Pd, Muhammad Izzan Naqiba, M.Pd, Ardan Syaifudin, S.Pd, Arief Fuadi, Lintang Praditasari Eka Putri, S.Pd, Lintang Rikke Hapsari, S.Pd, Restuning Kinasih Palupi, S.I.Pust, Yuningsih Dwi Hastuti, Rossi Sukma Anjani, Amd.Kep, Normansyah Himawan, Alfia Arina Khusna, S.Hum, Suciati Kasihani Kasbuloh, A.Md, Natalia Dwi Kusumaningrum, Wahyu Dwi Susilo, Syaifudin Anwar, Cahyaningtyas, Hanifah Nur Vatimah, S.Pd,
Cetakan: I, 2025
Tebal: vi + 334 hlm, 15 x 23 cm
Harga: 125.000,-
Penerbit: Surya Pustaka Ilmu
Sinopsis:
Dalam dunia pendidikan, kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan dan administrasi—ia adalah soal nilai, sikap, dan keteladanan. Buku ini merekam jejak kepemimpinan Muhdiyatmoko, M.Pd., yang telah menjadi inspirasi dan panutan bagi seluruh civitas akademika.
Disusun oleh para guru, pegawai, dan tenaga pendidik yang pernah bekerja bersamanya, buku ini menghadirkan kisah-kisah nyata yang menggambarkan bagaimana seorang pemimpin dapat menghadirkan perubahan melalui keikhlasan, konsistensi, dan keteladanan. Dari ruang kelas hingga rapat-rapat penting, dari tantangan internal hingga dinamika eksternal, sosok Muhdiyatmoko tampil sebagai pemimpin yang tak hanya bekerja dengan akal, tetapi juga dengan hati.
Memoar ini tidak hanya mengenalkan pribadi seorang kepala sekolah, tetapi juga menjadi cermin bagi setiap insan pendidikan untuk terus belajar dan bertumbuh dalam nilai-nilai luhur. Sebuah buku yang menyentuh, memotivasi, dan meneguhkan bahwa pendidikan yang bermakna dimulai dari keteladanan yang nyata.