Catatan Juri
Pengalaman membaca seseorang sangat mempengaruhi apa
yang kelak akan ia tuliskan. Sehingga tulisan bagus sudah barang pasti juga
berasal dari hasil pengalaman membaca yang begitu panjang. Mencermati dan
membaca puisi-puisi peserta lomba kali ini menunjukkan bahwa kurangnya
pengalaman membaca peserta. Puisi yang semestinya luwes, dalam lomba ini,
peserta menuliskannya secara kaku. Puisi-puisi yang dituliskan cenderung lebih
ke bentuk puisi lama yang begitu lekat dengan teori buku pelajaran sekolah
semisal puisi-puisi pujian atau pengungkapan isi hati yang dangkal. Keberanian
peserta dalam mengeksplorasi puisi sangat tidak tampak meskipun ada sebagian
kecil peserta yang berani melakukan demikian. Saran saya, ada baiknya peserta
membaca puisi-puisi di luar yang ada dalam buku pelajaran itu semisal membaca
puisi-puisi Goenawan Mohamad, Hasan Aspahani, Mario F. Lawi, dsb, yang bukunya
banyak dijual di toko konvensional maupun yang dijual mandiri. Bisa juga
mengakses puisi-puisi melalui internet.
Akan tetapi, dengan keberanian peserta untuk
mengikuti lomba/mempublikasikan karyanya patut diapresiasi sebab dari sanalah
akan muncul evaluasi-evaluasi dan secara tidak langsung akan mengasah ketajaman
serta terus mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan demikian, kita patut
menanti proses perjalanan peserta dalam menulis. Akhirnya, selamat bagi
pemenang dan terus berkarya untuk semua peserta. Salam sastra!