Di tengah hiruk-pikuk dunia digital
dan derasnya arus informasi instan, kami memilih untuk tetap percaya pada
kekuatan kata-kata yang ditulis dengan penuh kesungguhan, dicetak dengan
ketelitian, dan dibaca dengan sepenuh hati. Kami percaya bahwa buku bukan
sekadar produk cetak, melainkan penanda peradaban, penjaga
ingatan, dan jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Menerbitkan buku bagi kami adalah
bentuk tanggung jawab budaya dan intelektual. Ia bukan hanya tentang
memproduksi bacaan, tetapi tentang mengabadikan ide-ide, pengalaman,
pengetahuan, dan nilai-nilai luhur dalam bentuk yang abadi. Dalam setiap
halaman yang kami bantu lahirkan, tersimpan harapan: bahwa tulisan-tulisan itu
akan menemukan pembacanya, menyentuh batin, menggugah pikiran, bahkan mengubah
kehidupan.
Kami
menerbitkan buku, karena setiap orang berhak bersuara.
Banyak ide hebat, kisah luar biasa,
dan pemikiran cemerlang yang tidak terdengar hanya karena tidak memiliki sarana
untuk menyampaikannya. Di sinilah kami hadir. Sebagai rumah bagi para penulis
yang ingin mengekspresikan diri, berbagi pengalaman, atau memperjuangkan
gagasan. Kami membuka pintu lebar-lebar bagi siapa pun yang ingin menulis—baik
penulis pemula maupun berpengalaman—untuk menjadikan naskahnya sebuah buku yang
layak dibaca dan dibanggakan.
Kami
menerbitkan buku, karena literasi adalah kekuatan.
Kami percaya bahwa kemajuan
masyarakat dimulai dari budaya membaca dan menulis yang sehat. Buku adalah
medium yang tidak hanya memberi informasi, tetapi juga membentuk karakter,
memperluas wawasan, dan menumbuhkan empati. Menerbitkan buku berarti ikut serta
dalam mendorong tumbuhnya generasi yang berpikir kritis, cinta ilmu, dan peka
terhadap realitas.
Kami
menerbitkan buku, karena sejarah dan budaya tak boleh hilang.
Kami percaya bahwa setiap daerah,
setiap tokoh, dan setiap kisah rakyat memiliki nilai yang tak ternilai untuk
diwariskan. Melalui buku, kami berupaya merekam dan merawat kekayaan lokal agar
tidak lenyap ditelan zaman. Buku-buku sejarah, biografi, kearifan lokal, dan
cerita rakyat yang kami terbitkan adalah bentuk komitmen kami terhadap
pelestarian identitas dan akar budaya bangsa.
Kami
menerbitkan buku, karena karya harus diabadikan.
Berbeda dengan unggahan media sosial
yang bisa tenggelam dalam hitungan detik, buku adalah medium yang bertahan. Ia
bisa diwariskan, dikoleksi, disimpan, dan dibaca kembali kapan pun dibutuhkan.
Menjadikan tulisan sebagai buku adalah langkah besar menuju keabadian sebuah
karya.
Kami
menerbitkan buku, karena kami mencintai prosesnya.
Mulai dari membaca naskah mentah, menyunting kalimat demi kalimat, mendesain layout dan sampul, hingga mencium aroma tinta dari cetakan pertama—semua adalah bagian dari proses yang kami jalani dengan hati. Kami mencintai dunia penerbitan bukan karena hasil akhirnya semata, tetapi karena perjalanan kreatifnya yang penuh makna.
Di balik semua alasan itu, satu hal
yang paling mendasar adalah: kami mencintai buku. Kami percaya bahwa
selama masih ada orang yang menulis dengan hati dan membaca dengan harapan,
maka buku akan tetap hidup. Dan kami akan terus menerbitkan buku—untuk mewadahi
impian, menyalurkan gagasan, dan menyatukan manusia lewat kata-kata.