Judul Buku: Siasat Perempuan Menjelang Malam
Penulis: Titi Setiyoningsih
Cetakan: I, 2025
Tebal: viii+81 hlm, 14x20 cm
Harga: 65.000,-
Sinopsis:
Kumpulan cerpen Siasat Perempuan Menjelang Malam karya Titi Setiyoningsih menyuguhkan cerita-cerita yang menggali kehidupan perempuan dalam berbagai perspektif. Setiap cerita mengungkapkan perasaan, keputusan, dan pergulatan batin yang dialami oleh tokoh perempuan yang berjuang mencari makna dalam hidupnya.
Cerpen pertama, Raksasa Timun Mas dari Eropa, menggambarkan kisah fantastik yang memadukan mitologi dengan realitas sosial, sementara Percakapan Ibu Menteri mengeksplorasi dinamika kekuasaan dan pengaruh perempuan dalam politik. Dalam Nama Tokoh, penulis memaparkan keresahan identitas yang dialami seorang perempuan yang berada di persimpangan antara tradisi dan modernitas.
Cerpen Pengukuhan Profesor Termuda menunjukkan perjuangan seorang perempuan muda yang berusaha menembus batasan-batasan gender dalam dunia akademik, sementara Lelaki dan Mainan Favoritnya menghadirkan tokoh perempuan yang harus menghadapi kenyataan pahit tentang relasinya dengan seorang lelaki.
Melalui Istri Pengganti, Setyoningsih menggambarkan konflik dalam rumah tangga yang tercabik oleh pengkhianatan, sedangkan Pelangi Tak Berwarna menunjukkan perjalanan emosional seorang perempuan yang berusaha menemukan kedamaian batin setelah kehilangan.
Cerpen Pertikaian Besar menggambarkan ketegangan antara dua perempuan yang saling berebutkan posisi, sementara Pernikahan Murni mengangkat tema tentang kesucian dan impian perempuan yang sering terhalang oleh kenyataan hidup.
Angin Barat dan Angin Timur menceritakan perjalanan spiritual seorang perempuan yang mencari jawaban atas konflik batinnya, sementara Istri Keempat Tuan Bisma mengeksplorasi peran perempuan dalam tradisi poligami. Terakhir, Melintasi Orbit Rumah Tangga menunjukkan bagaimana seorang perempuan menavigasi kehidupan rumah tangga yang penuh tantangan, sekaligus menghadapi pilihan yang penuh konsekuensi.
Melalui seluruh cerpen ini, Titi Setiyoningsih menawarkan refleksi mendalam tentang identitas, cinta, pengorbanan, dan perjuangan perempuan dalam menghadapi realitas yang sering kali menuntut mereka untuk beradaptasi dan bertahan hidup.