Editing buku adalah proses penyuntingan naskah yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan isi, bahasa, serta format tulisan agar siap diterbitkan dan layak dibaca oleh khalayak umum.
Editing bukan sekadar membetulkan kesalahan
ejaan atau tanda baca, melainkan mencakup penilaian terhadap substansi isi, struktur penulisan, kejelasan gagasan, keterpaduan antarbagian,
serta gaya penyampaian.
Dalam proses ini, editor bertindak sebagai pembaca kritis pertama yang tidak
hanya mengoreksi, tetapi juga menjadi
mitra berpikir bagi penulis untuk menyajikan naskah terbaiknya.
🔍
TUJUAN EDITING
1.
Memastikan gagasan penulis tersampaikan secara efektif
2.
Membuat teks mudah dipahami dan enak dibaca
3.
Menyesuaikan gaya bahasa dengan target
pembaca
4.
Mencegah terjadinya kesalahan informasi,
logika, dan bahasa
5.
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme
naskah sebelum diterbitkan
📝
LANGKAH-LANGKAH EDITING
SECARA LENGKAP
1. Pra-editing (Pembacaan Awal)
Sebelum menyunting, editor membaca naskah
secara utuh tanpa mengubah apa pun. Tujuannya:
·
Memahami isi keseluruhan
naskah
·
Menangkap maksud, pesan, dan
gaya penulis
·
Mencatat kesan awal dan
kemungkinan masalah besar yang perlu diperbaiki
Ini adalah tahap orientasi penting agar proses
editing tidak merusak keutuhan gagasan penulis.
2. Editing Substantif (Penyuntingan Isi dan
Struktur)
Tahap ini menyentuh hal-hal mendasar dan besar
dalam naskah.
Fokus utama:
·
Struktur logika: Apakah
bab dan paragraf tersusun logis? Adakah pengulangan atau lompatan ide?
·
Kelengkapan isi: Apakah
argumen atau cerita sudah tuntas? Adakah bagian yang perlu ditambahkan atau
dipotong?
·
Koherensi dan kohesi:
Apakah hubungan antarbagian mengalir dan saling terhubung?
·
Ketepatan istilah: Apakah
istilah atau data sesuai konteks?
·
Gaya dan sudut pandang:
Apakah gaya bahasa sesuai dengan tema dan konsisten dari awal hingga akhir?
Pada tahap ini, editor bisa menyarankan
pemindahan paragraf, penggabungan subbab, atau perombakan susunan naskah.
3. Editing Bahasa (Copy Editing)
Setelah struktur diperbaiki, penyunting fokus
pada aspek teknis kebahasaan dan kejelasan kalimat.
Hal yang diperiksa:
·
Ejaan: Disesuaikan dengan
KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
·
Tanda baca: Letak koma,
titik, kutip, dan lain-lain
·
Tata bahasa: Kalimat
tidak rancu, subjek dan predikat jelas
·
Pilihan kata: Tidak
bertele-tele, sesuai konteks
·
Penghindaran pengulangan
dan kata mubazir
·
Gaya dan konsistensi:
Misal, penggunaan “Anda” vs. “kamu”, atau penyebutan tokoh secara konsisten
Tujuan utama dari tahap ini adalah memperjelas
pesan penulis tanpa mengubah makna yang ingin disampaikan.
4. Proofreading (Pemeriksaan Akhir)
Proofreading dilakukan setelah naskah selesai
diedit dan biasanya setelah masuk layout. Ini adalah tahap penyaringan terakhir
sebelum dicetak atau diterbitkan.
Fokus proofreading:
·
Typo atau kesalahan pengetikan
·
Kesesuaian nomor halaman, bab, atau
daftar isi
·
Penggunaan huruf kapital dan italic
(huruf miring)
·
Penulisan kutipan dan daftar pustaka
·
Kesesuaian heading dan subheading
·
Konsistensi format layout
(jika sudah dalam bentuk desain)
Proofreading penting untuk menjaga
profesionalisme naskah dan menghindari kesalahan kecil yang bisa mengganggu
pembaca.
5. Penyusunan Catatan Revisi dan Komentar
Editor juga membuat catatan khusus untuk
penulis yang berisi:
·
Komentar terhadap
bagian-bagian tertentu
·
Saran pengembangan atau perbaikan
·
Pertanyaan untuk
klarifikasi isi
·
Ringkasan hasil
penyuntingan
Catatan ini berfungsi sebagai panduan revisi
bagi penulis atau sebagai dokumentasi proses editing.