....
Lydia dengan tenang membelah dada suaminya dan mengeluarkan isi hati lelaki itu. Selanjutnya, dirinya juga membelah dadanya dan mengeluarkan hati itu dari dalam dadanya. Kini kedua hati yang berdarah itu mereka taruh di atas tapak tangan masing-masing. Dengan menangis mereka berdua memakan hati yang berdarah itu bersama-sama.
Setelah memakan hati yang berdarah itu berdua, akhirnya mereka mengerti bahwa tak ada seorang pun dari mereka, tak seorang pria atau pun wanita, yang pernah berharap ingin menangis; betapapun setelampap hati yang hitam itu mampu menawarkan kuasa segala racun hebat yang masuk kepadanya.
....
(Pembalasan Dendam Lydia)
....
Kalian dan aku adalah sama. Manusia yang ingin merayakan cinta dan menjauhi rasa sakit. Namun, kebencian di hatiku kadung menghitam pekat. Jika bukan karena perempuan tua yang merawatku itu yang membuatku mengenal kasih sayang manusia, aku akan menjelma iblis bertubuh manusia. Dengan
senang hati akan kutahbiskan diriku sebagai Lucifer, raja iblis dan kegelapan untuk menghancurkan dunia ini ke dalam kerak api neraka.
Kawan, perasaan ini, kau akan memahaminya jika berada dalam posisiku. Kau tahu hasrat manusia menjadi iblis itu menjadi lebih besar ketika tak ada cinta dalam nadi hidupnya.
....
(Cinta yang Akan Mendamaikan Segalanya)
...
Cinta adalah rahasia dan sejarah luka. Keduanya berpadu seiring gairah ombak yang singgah di pantai pada perjalanan waktu. Ritual pantai ketika malam memberangkatkan perahu dan nelayan yang pulang pada siang hari bertudung caping biru dengan berat ikan di bahu. Adalah waktu yang bertutur tentang kisah kedatangan camar beribu-ribu, yang menjadi amsal bencana besar, air bah tsunami itu. Namun alangkah senyap ketika semua terungkap, bahwa asal muasal murka Ilahi itu adalah gelora cinta yang mengotori pantai yang dimulai dari satu peristiwa saja. Maukah kawan, kuberitakan kepadamu, rahasia debur ombak pesisir yang kedatangannya kini adalah rintihan dan peringatan berulang, bahwa pantai
ini menyuruhkan kita berkaca.
Inilah kisah asal muasal air bah yang melenyapkan pantaiku dan juga menenggelamkan kampung kecilku. Inilah kisah itu kawan.
....
(Rahasia Debur Ombak Pesisir)
===================================================================
Ada 19 Kisah tentang perempuan dalam buku kumcer Andri Saptono ini. Semua kisah menyajikan tawaran persoalan berkait paut dengan perempuan. Kisah yang adakalanya akrab dengan diri sekitar kita, dan terkadang cerita antah berantah yang menjadikan kisah itu sebagai amsal bagi kehidupan.
Andri Saptono tidak banyak menerbitkan buku kumcer. Buku Cinta Akan Mendamaikan Segalanya ini adalah kumcernya yang kedua setelah kumcer Ampo yang diterbitkan Bakbuk.id.
Sekali lagi dalam buku ini Andri berhasil menyajikan kisah yang berbeda tentang perempuan. Barangkali karena unsur biografi dirinya yang memang intim dengan sosok perempuan dalam hidupnya. Tetapi seorang penulis harus bisa menghadirkan 'persona' yang berbeda yang bukan dirinya, meskipun itu identik sekalipun. Nah, seorang penulis cerita hanyalah pembawa pesan, selebihnya yang utama adalah tokoh itu sendiri dan pembaca yang berkuasa untuk menafsirkannya. Selamat membaca.
deskripsi buku:
Judul: Cinta Akan Mendamaikan Segalanya
Penulis: Andri Saptono
Cet: I, 2019
Tebal: 202 hlm; 14 x 20.5 cm
Penerbit: Surya Pustaka Ilmu
Harga: 65.000,-
Pemesanan:
(wa) 087825112285